Tante G Sedang Apa??? Sedang Belajar Kode-kode Buat Mempercantik Blog!

Kalau ada yang bertanya-tanya, itu si tante mbak miss G kenapa belakangan-belakangan ini kok malah nulis soal dongeng ala eropah dan segala model teori kayak sok iya aja, apakah blognya kena sambet hack? Kagaaak! Itu sebagian dari personaliti saya yang lain. Kan udah tau, saya mah orangnya gitu, random abis, wahaha.. ya nasib. Terima aja, selama bikin awet muda mah, kenapa ditolak *lalu setrika muka sampe alus* iyeh. Jadi, kenapa gitu saya ini malah posting-posting tentang dongeng-dongengan, sebab saya sedang belajar kode html, css, java. Iya kan, nggak nyambung kan? Sebab emang nggak nyambung, belajarnya apaan, yang dipostingin apaan. Iye, sebab yang kode-kode itu kan belom tuntas ya, masih usaha. Baru beberapa yang udah dipraktekin di blog sendiri. Udah berhasil bikin web sederhana juga, jadi sedikit banyak ngerti bahasa ajaib pas buka Edit HTML di dashboard.

Membaca dan Menganalisa: The Blue Light. Siapa Protagonisnya? Siapa Antagonisnya? Siapa Korbannya?

The Blue Light atau Lentera Api Biru adalah versi Grimm Bersaudara dari sebuah cerita rakyat yang bisa dikatakan ditiru oleh Andersen dalam dongengnya Fyrtoejet atau The Tinderbox.

Pada abad ke-19 munculnya aliran Romantisme membangkitkan kembali ketertarikan pada cerita rakyat. Dua bersaudara Grimm, Jacob dan Wilhelm, yang adalah pakar bahasa, periset budaya dan penulis Jerman, mengkhususkan diri untuk mengkoleksi dan menerbitkan cerita rakyat Jerman. Antara tahun 1812 dan 1857, koleksi perdana mereka direvisi dan diterbit-ulang berkali-berkali, sehingga berkembang dari 86 cerita menjadi 200 cerita. Grimm bersaudara inilah yang mempopulerkan cerita-cerita seperti Cinderela, The Frog Prince, The Goose-Girl, Hansel and Gretel, Rapunzel, Sleeping Beauty dan Snow White.

Mengapa Dongeng Merupakan Hal Yang Penting dan Dimana Mencari Kebenaran? Dari Christian Andersen, Carl Ewald dan Isabel Allende, Belajar Tentang Gairah Untuk Menemukan Kebenaran Melalui Cerita

Dalam TED-talk berjudul The Tales of Passion, salah satu pengarang novel favorit saya, Isabel Allende yang menjadi pembicaranya, membuka pembicaraan tersebut dengan mengutip sebuah peribahasa Yahudi:

What is truer than truth? Answer: The story. 

Selanjutnya, Allende berkata:

I'm a storyteller. I want to convey something that is truer than truth about our common humanity. All stories interest me, and some haunt me until I end up writing them. Certain themes keep coming up: justice, loyalty, violence, death, political and social issues, freedom. I'm aware of the mystery around us, so I write about coincidences, premonitions, emotions, dreams, the power of nature, magic.

4 Peraturan Yang Wajib Diketahui Pengarang Agar Sukses Menulis Cerita! Mau Tahu Apa Saja Mereka? Baca Tulisan Ini!

Haha, salah satunya adalah, wajib membuat judul yang bikin orang kepingin baca (itu kan salah satu teori copywriting, grab your audience attentions immediately with your post title!). Etapi, itu mah berikutnya ya, setelah membuat karangan baru mikirin penampilan karangan. Judul,  cover buku dan gimana kamu nyusun ceritanya itu semua termasuk dalam penampakan.

About Me

My photo
Blogger, fiction enthusiast, enjoying sketching and watercoloring, trying to live a mindful and simple life passionately, sometimes a contradiction, always personal.

Blog Archive