Karena masa depan itu sungguh nyata ...dan harapanmu tidak akan hilang!

Friday, July 12, 2024

Tetangga dan Sampah

Sampah tetangga. Udh lama ga ngomel akhirnya harus ngomel juga deh 😑

Sejak awal tahun, tetangga sebelah mulai naruh tempat sampah mereka di depan bak sampah rumah gw, krn emg bak itu kosong. Dan Leia yang paling teritorial, dia suka marah dan kesal, which is the right response sih sbnrnya.

Awalnya kita sesekali pindahin balik k area mereka. Eh, balik lagi ditaruh di depan bak sampah kami, plus dedaunan2 pohon mrk ditaruh di bak sampah kosong. Jadi dobel mereka, dapet bak sampah utk daun2 kering mereka dan tempat sampah portablenya ditaruh di depan bak sampah tsb. 🤭 

Enak yaaa... sementara kami yg punya, pakai tempat sampah portable yg dikeluarkan klo ada pengangkutan sampah. 

Tukang sampahnya udh tau sih, mereka sudah biasa langsung buka pagar dan ambil sendiri, udh rutin. 

Nah, balik ke tetangga tersayang ini. Mereka dengan nyamannya mengambil alih fasilitas milik orang lain, dan tanpa malu2 mengadopsinya menjadi hak pakai mereka.

Perhatikan bahwa, hal tersebut bisa terjadi karena mmg kelalaian kami. Bisa dibilang, itu akibat pembiaran, karena mereka melakukannya terang2an, kami tahu, kami melihat dan ga bikin apa2. Harusnya sejak awal, liat ada penyimpangan ya ditegur aja. 

Nah. Hari ini, seperti pernah kejadian beberapa kali, tempat sampah mereka yang sudah penuh itu terbuka lebaaar dan baunya yang menyengat menguar kemana2. Namanya juga tempat sampah. Karena posisi studio gambar dan kamar mandi di bawah, maka bau sampahnya jd keciuman. Itu juga alasan knp kami ga buang sampah rumah tangga di bak sampah depan, karena baunya itu mengganggu.

Maka, kali ini gw udah merasa kzl sih. 

Jadi gw keluar dan gw pindahin tempat sampah itu ke habitatnya. Karena gw tau mrk pasti akan balikin lagi itu tempat sampah ke wilayah kami, maka kali ini gw datengin. Gw udh bertekad, kagak bisa lagi yang cuma kayak main kucing2an, kita pindahkan ke tempat mereka eh mereka balikin lagi ke tempat kita. Kali ini, wibawa wilayah harus dipertahankan 😑. Jadilah gw datengin depan rumah mrk yang ada tulisan "tamu harap lapor"-nya. Gw liat ada orang di situ jd gw ketok aja kacanya, dan yes, itu penjaga rumah mereka. Sabodo teuing... eikeh harus ngomel.

Jadi tanpa banyak upacara gw memperkenalkan diri. Intinya gw bilang, "hellooo eikeh tetanga sebelah, yg tempat sampah kalian ditaruh di wilayah rumah saya. Tolong saling menghargai ya, itu sangat mengganggu, mana terbuka tutupnya jadi baunya sampe ke dalam rumah saya. Manage lah wilayah rumah kalian, jangan ambil jatah orang lain. Mana ga pernah minta ijin pula. Jangan lagi taruh tempat sampah kalian di tempat kami." Gitu kata gw, dan dia keliatan kaget, cuma iya iya ngangguk2 gitu. 😅

Terus, gw ambilin semua sampah2 yang berserakan di wilayah rumah gara2 tempat sampah mereka, dan gw masukin ke tempat sampah mereka sambil rada ngomel. Suwer, gw sebel banget.

Nitip kok ya nitip sampah. Kan aneh. Coba aja gw taruh tempat sampah portable gw di wilayah dia, mau nggak? Meskipun tempat sampah mereka itu biasanya kalau tertutup ya nggak mengganggu, tetap saja, itu urusan mereka dan ga ada urusannya ditaruh di tempat orang lain. Maunya dia wilayah dia bersih maka titipkan saja sampah2 mereka wilayah orang lain. Kurang ajar kan sebenernya. 

Dan yg kayak gitu ga bisa, ga boleh dibiarkan. 

Apalagi ini adalah masalah sampah. SAMPAHmu ya urusanmu, KELOLA dengan baik, jangan seenak2nya klaim wilayah org lain demi estetika sendiri. Kelakuan kayak gitu namanya nir-etika, nir-adab.

Pas gw balik k rumah, nyokap yg deg2an. Ga enak lah emg ya sama tetangga.. TAPI, jika kita terus2an membiasakan ga enakan, maka kita mengajarkan mereka boleh seenak2nya, itu jelas yg ga bener ya kitanya sendiri. 

Klo mengganggu dan merasa terganggu ya tegur, biar jangan keterusan. 

Pokoknya hari ini gw sudah melakukan apa yg seharusnya dilakukan dari awal2, NGOMONG, tegur, kasi tau bhw kalian udh melewati batas, don't! Enough is enough.

Nah kalian sekarang ngerti juga kan ya, kenapa terjadi penyerobotan2 tanah, atau seperti trotoar yang berubah jadi tempat orang jualan, ya karena model2 kayak gini ini. Ada orang2 yang ga beretika, dan ada orang2 yang lalai menegur atau memberikan sangsi ketika terjadi pelanggaran. Dari serobotan kecil2an kayak gini kita bisa belajar bahwa menghormati batas wilayah milik org lain itu penting, dan tegas menegur orang yang melakukan pelanggaran juga merupakan hal yang penting. Gosah nunggu jengkel dulu baru melakukannya. Iya, itu saya.

Kalau kalian adalah si tetangga, bertobatlah, segera hormati tetangga kalian sebelum dia harus marah2 menegur kalian.