Thursday, November 28, 2024
Aku dan Labirin
Nama hanya akan membuat sesuatu lebih berat. Aku tidak memberinya nama. Aku membiarkannya tetap kosong, seperti pintu tanpa kunci. Orang-orang di tempat ini memanggilnya labirin, tempat segalanya berjalan tapi tak pernah selesai.
Di sepanjang labirin itu, aku membiarkan tubuhku berbicara, membiarkan nafas mereka—Pras dan Rizal—mengukir dosa-dosa di kulitku. Labirin ini tidak diam. Ia lapar. Ia haus. Dan aku adalah isinya, yang memuaskan sekaligus ditelan olehnya.