Friday, June 14, 2024

Prokantor dan Keraguan Yang Harus Dikalahkan

Ada yang tahu apa itu prokantor? Bagi kalian yang bergereja di GPIB atau GKI mungkin ga terlalu asing dengan istilah itu. Sedangkan bagi yang bergereja di gereja2 kharismatik seperti GBI, akan lebih familiar dengan istilah song leader atau pemimpin pujian. 

Iya, prokantor adalah pemandu lagu atau pemimpin pujian. Tugasnya ya menyanyi bersama2 dengan jemaat, memandu jemaat terutama jika lagu2nya baru. Nah, untuk jadi prokantor sebenarnya bukan cukup punya suara bagus, tetapi punya kemampuan untuk menyanyikan lagu rohani dengan benar.

Saat pertama gw jadi prokantor, umur gw baru 20 sekian. Saat itu baru gw sadar bahwa hey I can sing, not bad. Cukup okelah untuk komunitas kecil di gereja, ketika itu. Kemudian ada masa dimana gw nggak jadi prokantor lagi karena saat itu katanya prokantor harus sekalian menjadi dirigennya di depan jemaat. Jadi gw langsung memutuskan untuk tidak lagi melayani sebagai prokantor sebab gw ga yakin bisa melakukan hal itu. Ternyata, wacana prokantor sekaligus dirigen itu hanya sempat terwujud sebentar aja, trus nggak dilakukan lagi.

Setelah vakum selama sekian tahun, (ada kali 12-an tahun ya? Atau lebih? Ga terlalu inget lah gw... kayaknya sejak 2006 itu gw udh ga jadi pemandu lagu lagi, seinget gw ya... jadi mungkin 17-18 tahunan lah) tahun 2024 ini nama gw dimasukkan lagi sebagai salah satu petugas pemandu lagu. Di umur yang udah 50an tahun, berasa banget suara yang sudah lama ga dipakai untuk konsisten nyanyi, memang nggak lagi stabil seperti saat awal-awal dulu. Tapi sekarang, gw belajar untuk tidak terlalu ambil pusing soal apakah suara gw keluarnya bagus atau nggak, tapi lebih ke, gimana gw bisa menyanyikan lagu rohani itu dengan baik.

Sebagai seorang yang ga pernah pede maju ke depan dan merasa grogi ditatap oleh berpasang2 mata, sebenarnya memang adalah perjuangan batin setiap kali bertugas, sehingga kadang ada rasa menyesal juga kenapa mau jadi prokantor lagi sih 😅 Tapi belakangan ini gw menyadari inilah yang namanya peperangan itu sebetulnya adalah dengan diri sendiri. Kenyataannya nggak ada orang yang ngejudge. Gw juga ga pernah ngejudge rekan prokantor lain kala mereka bertugas. Dan ga ada juga syarat suara harus sekelas Celine Dion misalnya 😅 Semua hanya bersuara bagus, bisa menyanyi, menguasai lagu2 yang akan dinyanyikan saat beribadah sehingga bisa ikut menjadi penunjang pelayanan dalam ibadah. Dan itu sudah mencukupi. Jadi, sebetulnya, masalahnya apaaa??? Ya nggak ada. Masalah hanya diri sendiri yang sering dihinggapi ketakutan dan keraguan yang ga beralasan.

Satu hal yang jelas, agar bisa memandu lagu dengan baik, tentu saja diperlukan latihan yang serius juga. Karena sebetulnya nyanyian adalah bagian penting dalam sebuah ibadah kristen. Dikatakan Tuhan berdiam/bertakhta di atas puji-pujian. Nah puji2an ini ya termasuk lagu2 itu. 

Katanya sih, ada rencana akan diadakan latihan khusus untuk para pemandu lagu, bersama dengan para musisi/pengiring. Dan lagu2 yang akan dinyanyikan juga akan dirilis sebulan sebelumnya, sehingga bisa dipelajari jauh2 hari. Kalau sekarang, rilis lagunya setiap hari Kamis. Lumayan sih, ada waktu 3 hari berlatih jika ada lagu2 yang baru, dan sekarang2 ini banyak lagu barunya 😌 Nah, itu. Satu lagi masalah gw, ga cepat dalam belajar lagu. Tapi, syukurlah sekarang mulai terbiasa nyanyi lagi, jadi nggak sulit2 amat rasanya. Lagipula, kudu selalu melafalkan ayat ini dalam hati, "I can do all things thru Christ, who strengthen me." 

Sejauh ini, gw mulai bisa menepiskan keraguan, kebimbangan, ketakutan dan belajar merengkuh tugas pelayanan itu dengan sukacita. 

Ya, bersukacitalah sebab Tuhan itu baik. Aku mau bermazmur, bernyanyi dan menaikan puji2an untuk memuliakan namaNya, selama2nya. 


0 comments:

Post a Comment

Dear Readers, di blog ini, semua komentar yang masuk dimoderasi dulu. Jadi, jangan kaget kalau komentarmu 'menghilang', nggak langsung nongol, sebab musti saya baca dulu, renungkan dulu (cieeeh), baru deh boleh nongol di blog. Terima kasih sudah menyempatkan untuk berkomentar. :)