Tuesday, January 07, 2020

Reynhard Sinaga, Gay Pemerkosa 190 Laki-Laki



Predator bisa keliatan manis2 dan ga berbahaya. Cara yg dipakai juga nggak sadis. Bius dulu, saat korban ga sadar, baru lakukan. Orang ini betul2 menyadari pentingnya kegelapan utk menutupi kejahatan yg dia lakukan. Kalau di internet, ini jenis anonim yang suka komen brengsek banget, tp lo ga tau jejaknya, sbb bisa jd dia justru org paling baik, menyenangkan dan bersahabat dalam kelompoknya. 

Dalam kepala gw nih... korban2 dia, yang kebanyakan suka mabok di pub deket situ, mungkin aja berterimakasih sama dia krn pas mabok dia 'nolongin' mereka shg mrk ga terkapar di jalan tapi ditampung bermalam di apartemen dia. Apalagi, gara2 obat bius itu, mrk sama sekali ga tau udh dia sodomi. Ga heran dia bisa mempraktekkan kejahatannya selama 10 tahunan dan korban begitu banyak, tp kebanyakan ga tau kejahatan sudah dilakukan thdp mrk. 

Apakah dia bisa lakukan hal ini di indonesia? gw ga yakin. Sbb di sini jarang banget org mabok2an kayak budaya di inggris itu (mmg kan org inggris terkenal budayanya adalah minum2, pub dimana2 dan ini yg jd masalah mrk juga) dan biasanya org kita mah gerombolan2 jalan2nya, jd mungkin kesempatan, keleluasaannya yg ga ada, sdgkan di sana, kesempatan terbuka lebar dan leluasa... maka Reinhard pun pesta pora. Tapi ga ada pesta yang tak berakhir dan sepandai2nya tupai meloncat pasti jatuh juga. 

Gini ini trus banyak yg nyalahin kalo beberapa org jd homophobic?

Gw menyadari bahwa perkosaan bukan soal apakah kamu straight atau melambai. Tapi intensitas kejjijikkan terhadap tindak kejahatan ini, memang terasa meningkat ketika kita tau caranya adalah dengan sodomi, tepat seperti yang dilakukan oleh Reynhard ini karena dia gay. Korbannya ya cowok semua, dan cuma 3 yang gay juga, selebihnya hetero. Dan ternyata, dia memang punya niat untuk 'ngerjain' laki-laki bukan gay, untuk jadi korbannya.
https://www.theguardian.com/world/2020/jan/07/tuesday-briefing-dangerous-disturbed-perverted



Dan ya, gw sengaja memilih judul yang labeling gitu, sebab gw merasa, katakan saja apa yang memang ingin dikatakan. Gay or lesbian or homo, ga perlu gw jadikan kata-kata tabu yang takut gw sebut karena kuatir dikatakan homophobic. Tentunya juga tanpa perlu jadi homophobic. 

Well....hello 2020



4 comments:

  1. kabar yang bikin kaget di awal tahun... Lebih salut lagi, ternyata nama baru dipublikasikan setelah dia ditangkap di tahun 2017.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bianget, setelah dijatuhi hukuman dengan enormous evidence baru nama disebutkan. Buuum!!!

      Delete
    2. berarti sudah fix ya, dia dihukum seumur idup

      Delete
  2. pas aku terima kabar ini, agak shock sih...

    ReplyDelete

Dear Readers, di blog ini, semua komentar yang masuk dimoderasi dulu. Jadi, jangan kaget kalau komentarmu 'menghilang', nggak langsung nongol, sebab musti saya baca dulu, renungkan dulu (cieeeh), baru deh boleh nongol di blog. Terima kasih sudah menyempatkan untuk berkomentar. :)