Eniweis, tujuan saya menulis entri ini, bukan untuk ngelantur seperti kumpulan-kumpulan kalimat di atas, iyes, ini adalah bagian dimana saya melakukan disclaimer tak bertanggungjawab atas tulisan ngelantur yang bakal bikin kepala kalian para pembaca menjadi berkunang-kunang, mata mampet dan hidung pusing. Tapi nekad baca terus sampai habis, war biasah ya, itu perjuangan hempas datang lagi hempas datang lagi berlaku banget buat orang-orang ndablek macam kita-kita, wahahaha... See.. auooo..ngelantur banget kemana-mana.
Oke, ini sirius. Kenapa coba saya kasih judul entri ini sebagai: Mari kita coba lagi? Iya, kenapa kok saya malah balik nanya sama kalian wahai pemirsaaah?!?
*Benerin kacamata plus-plus*
Jadi begini--sekarang beneran serius, selama sekian tahun ngeblog, saya udah ganti tujuan entah berapa ratus ribu kali, muahahaa, tante-tante labil. Dari mulai blog diary, blog puisi, blog resensi buku, blog teknik menulis, trus akhirnya enggak ngeblog-ngeblog saking kepingin monetize blog tapi, oh Tuhaaan, betapa pemalasnya akuuuh *remas-remas konde*, akhirnya saya menyerah.... Setelah melakukan soul searching selama beberapa tahun (wuakakakaaaa) akhirnya saya nyadar bahwa sebagai peternakan blog yang berpola pikir random, saya harus terima bahwa saya ini masuk kategori nyinyiers, yang memang takdirnya harus punya blog pribadi yang ga bisa dipake untuk ngisi atm, tapi bisa dipake untuk mensyiarkan isi kepala saya, buat ngoceh-ngoceh tentang apa saja yang seorang tante-tante 40-an tahun menuju 50-an tahun bisa ocehkan dan kelak akan jadi jejak-jejak saya di dunia maya. Ihiks... sumpeh gue malah jadi jiper abis nulis soal jejak-jejak itu, too serious gitu kesannya. Tapi, asudahlah, ada pepatah yang bilang elo bakalan lebih nyesel karena nggak melakukan sesuatu hal daripada melakukannya.
So, apa hubungannya dengan mari mulai lagiiih??? Iya, ini udah mau masuk ke poin yang itu. Hubungannya adalah, blog ini dimulai lagi dari titik nol, hehehe, dari sejak postingan ini, blog ini saya anggap lahir baru, menunaikan takdir awalnya, menjadi semacam diary online. Tempat saya menuliskan segala apa yang terlintas di kepala, atau segala gosip-gosip kekinian versi saya. Biar saya jadi bagian dari mereka-mereka yang menulis ya untuk menulis di blog, memuaskan hasrat, masturbasi opini, apalah-apalah kata dunia, tak mengapa, daripada mampet dan cuma jadi ingus?
So here we go again, the journey begins...
0 comments:
Post a Comment
Dear Readers, di blog ini, semua komentar yang masuk dimoderasi dulu. Jadi, jangan kaget kalau komentarmu 'menghilang', nggak langsung nongol, sebab musti saya baca dulu, renungkan dulu (cieeeh), baru deh boleh nongol di blog. Terima kasih sudah menyempatkan untuk berkomentar. :)