Karena masa depan itu sungguh nyata ...dan harapanmu tidak akan hilang!

Sunday, June 14, 2020

All is Well, At Last, All Is Well

You are the distant land i have visited before,
linger for awhile, a little too long perhaps.
At last, i am home now
the longing seeped away
through time's porous wings.
And i'm glad,
knowing well, our destiny will never tangled,
our path will never cross again.

All is well, at last.
All. Is. Well.

Tuesday, May 26, 2020

Renungan Tentang Harapan, Cuplikan Naskah Prosa Evaluna (Yang Belum Juga Selesai)

Bagiku, hidup merupakan rangkaian dari peristiwa-peristiwa yang belum tuntas. Masih ada kemungkinan keadaan menjadi lebih baik. Sejarah peradaban manusia sendiri telah membuktikan, situasi seburuk apapun, selalu dapat menjadi lebih baik. Bukti lainnya? Kita semua masih di sini. Hingga hari ini. Entah besok. Entah lusa.

Bila menengok ke belakang, mustahil itu terjadi tanpa adanya pengharapan atau kemauan baik, mengingat betapa kejamnya sekelompok manusia memperlakukan manusia lain, dan tak henti-hentinya peperangan terjadi sepanjang sejarah kehidupan kita, umat yang berjalan tegak di atas kedua kakinya ini. Bahkan, awal peradaban anak cucu Adam dan Hawa, dibuka dengan tragedi, pembunuhan seorang kakak terhadap adiknya, karena insting paling purba, kecemburuan dan iri hati.

Ah, kita cenderung memulai sesuatu dengan buruk. Tetapi entah bagaimana, Kuasa Yang Lebih Tinggi rupanya telah memutuskan kita tak perlu punah serupa nasib para dinosaurus. Dia, sepertinya, melihat  (ada potensi) kita, para pembunuh, pendendam, pembohong, pengingkarjanji ini, dapat menjadi lebih baik. Dan lihatlah hasilnya sekarang. Kita memang dapat menjadi lebih baik. Kita memang membangun peradaban modern yang menakjubkan, meskipun atribut-atribut buruk itu, tak juga kita temukan obat penawarnya. Mereka tetap melekat, mendompleng, bahkan seringkali menjadi ketapel yang melontarkan kita ke kemajuan selanjutnya.

Hitam dan putih, gelap dan terang, memang tak dapat menjadi satu. Tetapi dalam kehidupan di dunia ini, mereka ternyata harus tetap berdampingan. Lalu, sebuah peristiwa, sebuah skenario memaksa kita untuk memilih posisi. Berdiri pada sisi sebelah mana, dan bertahan berapa lama. Di situ, ujian, baru dimulai.

Karena itu aku percaya pada harapan (tentang masa depan yang lebih baik). Aku percaya bahwa selama masih ada orang-orang yang menggenggam harapan di masa-masa paling gelap sekalipun, di masa-masa paling pancaroba, di masa-masa paling getir, di masa-masa titik paling rendah kemanusiaan, akan selalu ada masa depan. Harapan dan masa depan berada dalam satu rentengan kunci untuk membuka pintu-pintu yang masih tertutup. Kebanyakan orang bertahan hidup lebih karena pengharapan adanya masa depan. Aku, juga begitu. 

****

Hihi...tulisan lama, di #ProsaEvaluna, bab #LadyLuck, kisah yang tidak juga ketemu cara untuk menyelesaikannya. Bijimana sih, G?

Entah kapan cerita ini akan selesai dan apakah saya masih berniat menyelesaikannya? Saya belum tahu. Selama masih ada nafas, apa saja mungkin terjadi. Ya kan? 

Tuesday, January 07, 2020

Reynhard Sinaga, Gay Pemerkosa 190 Laki-Laki



Predator bisa keliatan manis2 dan ga berbahaya. Cara yg dipakai juga nggak sadis. Bius dulu, saat korban ga sadar, baru lakukan. Orang ini betul2 menyadari pentingnya kegelapan utk menutupi kejahatan yg dia lakukan. Kalau di internet, ini jenis anonim yang suka komen brengsek banget, tp lo ga tau jejaknya, sbb bisa jd dia justru org paling baik, menyenangkan dan bersahabat dalam kelompoknya. 

Dalam kepala gw nih... korban2 dia, yang kebanyakan suka mabok di pub deket situ, mungkin aja berterimakasih sama dia krn pas mabok dia 'nolongin' mereka shg mrk ga terkapar di jalan tapi ditampung bermalam di apartemen dia. Apalagi, gara2 obat bius itu, mrk sama sekali ga tau udh dia sodomi. Ga heran dia bisa mempraktekkan kejahatannya selama 10 tahunan dan korban begitu banyak, tp kebanyakan ga tau kejahatan sudah dilakukan thdp mrk. 

Apakah dia bisa lakukan hal ini di indonesia? gw ga yakin. Sbb di sini jarang banget org mabok2an kayak budaya di inggris itu (mmg kan org inggris terkenal budayanya adalah minum2, pub dimana2 dan ini yg jd masalah mrk juga) dan biasanya org kita mah gerombolan2 jalan2nya, jd mungkin kesempatan, keleluasaannya yg ga ada, sdgkan di sana, kesempatan terbuka lebar dan leluasa... maka Reinhard pun pesta pora. Tapi ga ada pesta yang tak berakhir dan sepandai2nya tupai meloncat pasti jatuh juga. 

Gini ini trus banyak yg nyalahin kalo beberapa org jd homophobic?

Gw menyadari bahwa perkosaan bukan soal apakah kamu straight atau melambai. Tapi intensitas kejjijikkan terhadap tindak kejahatan ini, memang terasa meningkat ketika kita tau caranya adalah dengan sodomi, tepat seperti yang dilakukan oleh Reynhard ini karena dia gay. Korbannya ya cowok semua, dan cuma 3 yang gay juga, selebihnya hetero. Dan ternyata, dia memang punya niat untuk 'ngerjain' laki-laki bukan gay, untuk jadi korbannya.
https://www.theguardian.com/world/2020/jan/07/tuesday-briefing-dangerous-disturbed-perverted



Dan ya, gw sengaja memilih judul yang labeling gitu, sebab gw merasa, katakan saja apa yang memang ingin dikatakan. Gay or lesbian or homo, ga perlu gw jadikan kata-kata tabu yang takut gw sebut karena kuatir dikatakan homophobic. Tentunya juga tanpa perlu jadi homophobic. 

Well....hello 2020